- YoungestRicky wrote:
- sya lg bngung nh bro" sklian.
rante dan gear mau d gnti tp kga tau mau d gnti ap..!!
ad yg tau gk rante dan gear yang baik bagi si athlete..??
ni bro ad info tp gw lupa dr mana situsny
Rugi deh kalau nggak baca tulisan ini. MOTOR Plus membuktikan nggak selamanya harga bicara. Mau bukti? Tengok perbandingan rantai yang diuji di laboratorium Destructive Test (DT), Center For Materials Processing And Failure Analysis, Jurusan Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.
Dites enam merek rantai. NCN, Speed, Indopart, Aspira, Honda Genuine Part, Yamaha Genuine Part dan Kawasaki Genuine Part. NCN, Speed, dan Indopart dijual di kisaran harga nggak lebih dari Rp 30.000. Rantai yang direkomendasi pabrikan lebih dari Rp 40.000.
Pengujian di DT buat melacak kekuatan rantai yang ditarik. Tentu menggunakan uji tarik. Semakin cepat putus berarti rantai nggak tahan beban. Artinya rantai gampang mulur dan nggak tahan lama.
“Standar internasional pengujian rantai di 2.000 kg. Benda yang dites pasif. Umpama di motor saat tarikan mesin awal,” ungkap Nuddin S. instruktur laboratorium DT.
Nuddin jelasin puncak kekuatan rantai di sekitar 2.000 kg. Secara umum rantai akan putus. Tapi, rantai yang memenuhi syarat putusnya di bagian pelat. “Kalau putus pada sambungan atau pin berarti sistem produksinya nggak bagus,” beber warga Depok ini.
Alat Uji
Dalam menguji tarik kekuatan rantai harus menggunakan alat ukur presisi. Alat yang dipakai Servopulser buatan Shimadzu Jepang. Kapasitas kekuatan sampai dengan 20 ton. Sepuluh kali lipat kekuatan rantai.
Alat ini dapat digunakan untuk menguji empat macam tes. Uji tarik, tekan, relaksasi dan fatique atau kelelahan. Untuk uji rantai cukup tarik. Sesuai fungsi dan waktu yang ada.
Metode Pengetesan
Sampel rantai yang diuji diambil acak dari toko di Kebon Jeruk III, Kota, Jakarta Barat. Juga sebagian didapat dari daerah Depok. Dicari yang benar-benar asli dan tidak palsu. Sehingga didapat hasil valid.
Tiap merek rantai yang diuji tarik, dibagi dua tahap. Pertama, bagian yang utuh tanpa sambungan. Tahap kedua, bagian yang ada sambungan. Posisi sambungan tepat di tengah. Bagian yang ditarik hanya 5 mata.
Pengujian pertama dites yang tanpa sambungan. Dipasang di mesin servopulser. Setelah patah akan didapat angka kekuatannya. Bahkan grafiknya bisa dilihat di hasil printer.
Pengujuan kedua yaitu rantai yang ada sambungan. Posisi sambungan pas di tengah. Kalau lima mata yang ditarik, berarti posisi sambungan di nomor 3.
Uji Statis
Ini hanya uji statis. Artinya kondisi rantai diam. Makanya hanya uji tarik. Tapi cukup mewakili untuk pengujian internasional. Sebab pabrikan rantai pun punya alat macam servopulser.
Memang seharusnya ada satu uji lagi. Namanya uji fatique atau uji kelelahan. Kondisi rantai seperti ditarik terus-menerus pada frekunsi tertentu. Sehingga seperti kerja rantai yang sebenarnya saat dinamis.
Namun uji fatique butuh waktu cukup lama. “Satu kali uji butuh waktu 8 hari,” jelas Nuddin. Bayangkan kalau menguji rantai sebanyak sekarang. Butuh waktu berapa bulan.
Hasil Tes Kekuatas Rantai 428
Tanpa Sambungan
1. NCN = 1.720 kg putus di pen (gak lulus)
2. FSCM = 1.860 kg putus di pelat
3. AHM = 1.900 kg putus di pelat
4. Yamaha = 1.920 kg putus di pelat
5. Kawasaki = 1.960 kg putus di pelat
6. Aspira = 1.960 kg putus di pelat
7. Speed = 2.000 kg putus di pelat
8. Indopart = 2.090 kg putus di pelat
Ada Sambungan
1. NCN = 1.760 kg putus di sambungan
2. FSCM = 1.860 kg putus di pelat
3. Kawasaki = 1.960 kg putus di pelat
4. Aspira = 1.870 kg putus di pelat bagian sambungan
5. AHM = 1.900 kg putus di pelat
6. Yamaha = 1.920 kg putus di pelat
7. Speed = 1.980 kg putus di pelat
8. Indopart = 2.040 kg putus di pelat
Kesimpulan:
- Rantai yang putus di pen berarti enggak lulus Rantai yang memenuhi syarat putusnya di pelat
- Rantai paling kuat yaitu buatan Indopart
(motor plus)
Tags: otomotif
Prev: Daftar Produk AS yang Diboikot Oleh Para Ulama
Next: Oli Sokbreker Pilih Sesuai Kebutuhan